Senin, 25 Mei 2009

BERAWAL DARI 'ECEK-ECEK'

BERAWAL DARI 'ECEK-ECEK'

Awal dari setiap aksi adalah meniru. Hal apapun yang kita lakukan tentu berasal dari proses meniru, mulai dari hal yang kecil hingga yang besar, dari yang simple hingga yang teramat rumit. Nah, begitu juga dengan menulis, hal ini membutuhkan proses dan tentunya memerlukan sosok yang ditiru. Kita dapat meniru dari hal-hal yang sederhana seperti apa yang terjadi disekitar kita atau sosok penulis buku yang kita baca. Kegiatan ini dapat dilakukan siapa saja tanpa harus mencemaskan beberapa hal, misalnya penyusunan kata yang baik dan benar dan aturan apa saja yang terasa membelenggu. Bebaskanlah diri kita saat menulis, hal ini dimaksudkan agar ketika mengawali menuliskan sesuatu, si penulis dapat benar-benar mengeluarkan seluruh totalitas dirinya diatas kertas. Menulis adalah soulmate mambaca, karena menulis berkaitan erat dengan aktifitas membaca. Orang yang bisa menulis adalah orang yang membaca buku yang banyak, dalam arti tidak hanya sekedar membaca buka namun hati, pikiran dan pengalaman pun ikut membaca.
Di awal tadi sedikit menyinggung tentang aktifitas menulis dikarenakan dalam tulisan selanjutnya penulis akan berbagi tentang “Buku Harian” atau yang sering disebut dengan diary yang tentunya berkaitan erat dengan menulis.
Menulis buku harian adalah sebuah langkah awal mengumpulkan emosi dan perasaan, membantu kita untuk mendapatkan kepuasan diri dan mengabadikan moment-moment berharga. Dalam hal ini diperlukan kejujuran yang mutlak, dimana penilaian kondisi atas diri sendiri menjadi sederhana dan mudah, seseorang juga dapat perlahan-lahan mulai menerima dirinya sendirinya apa adanya tanpa merasa malu ataupun bersalah. Bersamaan dengan itu, seseorang mampu melakukan perbaikan. Dalam menulis hendaknya secara lengkap, tanpa meringkas, terus terang tanpa adanya sesuatu yang dihilangkan dari konteksnya. Seiring dengan berkembangan teknologi, buku harian sekarang tidak hanya ditulis pada secarik kertas, namun bisa berupa di komputer atau note book, bahkan lebih canggih lagi lewat fasilitas online di internet yang sering kita sebut dengan “Blog”.

Multi fungsi Buku Harian
- Media Sharing (Berbagi)
Mencurahkan perasaan ke dalam buku harian dapat membantu kita melampaui masa-masa sulit dalam kehidupan kita. Angan, asa, cinta dan cita dapat kita tuangkan dalam buku harian. Berbagi saat bahagia, sedih, tertekan, bingung, marah, sementara tidak seorang pun yang mau mendengarkan kita tidak ingin bercerita dengan siapapun. Perasaan marah, harapan, ketakutan, kecemburuan bisa terlukiskan dengan penggunaan huruf besar, tanda seru, atau kata sifat saat menulis buku harian merupakan cara kita berteriak tanpa membangunkan tetangga namun kepuasan batin terpenuhi.
- Sejarah Kehidupan Kita
Kita bisa menuliskan hal-hal yang mengesankan dalam buku harian. Pengalaman tentunya tidak akan ada habisnya, setiap hari, pengalaman dikumpulkan oleh setiap orang, tentunya beda antara satu dengan yang lainnya. Lewat buku harian, pengalaman itu distrukturkan, dikristalkan dan diberi sentuhan karakter diri si penulis buku harian. Inilah bahan tulisan yang mahal harganya apabila kelak dapat dipublikasikan dalam bentuk yang beragam.
- Membuat Jadwal
Seseorang yang gemar menulis buku harian selalu menulis semua hal tentang dirinya, termasuk menyusun jadwal sehari-hari sehingga aktifitasnya terencana dengan baik, teratur dan terarah.
- Menentukan Target dan Cita-cita
Menulis target dan cita-cita akan lebih mewarnai buku harian kita. Tentunya ini merupakan sesuatu yang sangat berharga dan dekat dengan kita. Setiap kali membukanya, kita akan membaca dan mengingatnya sehingga motivasi untuk mencapainya akan muncul dalam diri kita. Target dan cita-cita ini ditulis dari hal-hal yang paling ringan hingga paling sulit kita capai, tuliskan apa saja tanpa merasa terbelenggu.
- Membangun Motivasi
Kata-kata yang inspiratif dan motivatif bisa kita tuliskan di dalamnya. Ini akan memotivasi diri kita dalam segala hal., tulislah sebanyak mungkin dan rasakan efek hebat yang akan kita dapat.
- Barometer Kehidupan dan Evaluasi Diri
Prestasi dan kegagalan yang kita tuangkan pada buku harian pada akhirnya memberikan penilaian pada diri kita. Disinilah kita bisa melakukan evaluasi diri, belajar dari kesalahan, memaknai sebuah prestasi dan mengambil pelajaran dari pengalaman hidup.
- Menuangkan Ide
Tulis apa aja yang ada di benakmu mulai dari hal-hal sederhana. Ini akan melatih kepekaan kita terhadap apa yang terjadi di sekitar kita. Tumbuhkan rasa keingintahuan yang tinggi, tuangkan ide-ide cemerlang dan ekspresikan diri dalam menulis. Kita bisa mencoba konsep mindmapping Tony Buzan dalam menulis. Jadi, tak harus dalam bentuk tulisan, tapi juga bisa berupa simbol atau gambar.
- Membentuk Karakter Tulisan
Dengan seringnya kita menulis, berproses dan merasakan pengalaman tiada batas dalam memahami buku harian, maka kita akan mempunyai soul menulis. Barangkali telah berganti buku harian beberapa kali, seperti yang penulis alami, kini penulis mempunyai 7 buah buku harian yang dirasa berharga bagi dirinya. Nah, pada akhirnya cepat atau lambat kita mengetahui karakter tulisan kita.
- Menemukan Jati Diri
Penulisan jati diri berlangsung sepanjang usia. Buku harian menjadi cermin dari kita. Apapun dari kita tertulis rapi didalamnya sikap, perasaan, prestasi, kegagalan, harapan, tak ada yang disembuyikan. Dari sinilah jati diri akan terlihat.

Bagi yang telah terbiasa menulis buku harian tentunya sangatlah ringan dan mudah untuk mengekspresikan diri didalamnya, namun yang belum terbiasa akan terasa terbelenggu. Beberapa kendala yang membuat orang berekspresi lewat buku harian antara lain:
Tidak punya waktu, banyak dari kita yang mengaku terlalu sibuk sehingga tidak ada waktu untuk menulis “Uneg-uneg” mereka.
Malas dan tidak percaya diri, tidak adanya niat untuk memulai dan tidak yakin akan kemampuan diri untuk merangkai kata dalam buku “sejarah” kita.
Tidak tahu apa yang akan ditulis , ini menunjukan tidak kepedulian terhadap moment-moment berharga sebenarnya perlu diabadikan dalam sebuah catatan.
Pasifnya buku harian, kita ketahui kurangnya efektifnya penggunaan buku harian karena hanya sekedar “mendengar” yakni menerima apa yang kita tulis tanpa memberi respon ataupun solusi terhadap permasalahan kita.
Tidak kontinyu dan konsisten, menulis yang baik tidak hanya bisa dilakukan sekali, namun diperlukan kemauan dan kesungguhan secara kontinyu dan konsisten.
Jangan menganggap enteng nilai sebuah buku harian. Setiap masukan (coretan) yang kita baca dan baca ulang merupakan peluang bagi tumbuhnya bakat, mental, emosional, sosial dan bakat seni kita. Sehingga sosok “keegoisan” dalam buku harian akan selalu ada, contoh kecil saja kata “aku” atau “saya” senantiasa mendominasi disana.
Realita yang terjadi akan pengaruh buku harian dapat kita jumpai. Misalnya, kesuksesan Anne Frank dengan buku harianya merupakan puncak dari keberasilan sebuah buku harian sebagai monemen kemanusian yang tidak bisa dianggap sepele. Ia satu-satunya gadis kecil yang masuk senarai 100 tokoh abad 20 versi majalah Times. Namanya sejajar dengan profil Lenin, Stelin, Roosevelt hingga Ghandi. Selain, itu orang-orang di Negara maju sering mengekspresikan diri dengan menulis, tentu saja dimulai menulis mengenai dirinya sendiri, mengukir mimpi lewat tulisan. Sejak kecil mereka sudah terbiasa mencatat apa saja tentang dirinya, berharap suatu saat tulisan itu menjadi sebuah karya hebat.
Semua hal yang tertuang dalam tulisan diatas bukanlah sekedar omong kosong belaka namun penulis mendapatkannya dari pengalaman empiris, penulis menekuni ‘profesi’ ini sejak duduk dikelas 1 MA hingga sekarang. Sebenarnya kemauan menulis buku harian sudah ada sejak penulis mengenyam pendidikan di MI, namun hanyalah tulisan “ecek-ecek “ yang meluncur ke buku “mungil” kesayanganya dan sempat vakum menjadi ‘penulis’ dan akhirnya menulis lagi. Begitu banyaknya manfaat yang penulis rasakan, kepuasan hati tentunya, sehingga hal ini menjadi hobi dan kebutuhan harian yang tak terlewatkan.
Menulis buku harian merupakan awal menjadi penulis professional jika diimbangi dengan kemauan, keyakinan, dan kesungguhan menjalaninya. Teruslah berlatih, berlatih dan berlatih. Kegagalan tak akan berlangsung lama, jika kita mau dan mampu untuk terus berusaha dan berkarya. Nikmati the power of penasaran namun jangan nikmati ketidaktahuan kita. Penulis mengajak pembaca yang budiman untuk terus menulis tanpa merasa terbelenggu. Berawal dari ecek-ecek, yakinlah, banyak hal yang akan kita dapat dari buku harian, sembari menikmati, mensyukuri dan mengabadikan setiap detik usia kita.

Selamat mengukir sejarah lewat tulisan harian!!!

PePeSaN

SeLalu aDa ThE PoWeR Of pEnASaRaN

Senang dan Bahagia, Satu Gerbang Lain Cara

Senang dan Bahagia, Satu Gerbang Lain Cara

Kebahagiaan memang relatif, tidak punya ukuran pasti. Untuk menikmatinya pun perlu 'seni' tersendiri. Setiap orang punya konsep tersendiri tentang hal-hal yang bisa membahagiakan dirinya. Semua orang merasa yakin akan mendapatkan kebahagiaan apabila konsep kebahagiaannya terwujud. Dalam 'penyusunan konsep' inilah letak 'seni' kebahagiaan. Kalau orang tersebut salah menyusun konsep, misalnya menyusun konsep berdassarkan nilai yang salah, mungkin ia tidak akan merasa bahagia setelah konsep itu terwujud. Misalnya saja orang-orang yang ingin meraih kebahagiaan melalui hal-hal yang melanggar hukum seperti korupsi, mencuri, merampok, menyontek dan sebagainya. Sampai dimanapun, biar konsep itu terwuud, dia tidak akan bahagia, karena di balik keberhasilannya itu, ia dikejar rasa takut dan rasa berdosa. Nggak bahagia dech jadinya.
Kesalahan ini banyak terjadi akhir-akhir ini. Belakangan ini materialisme dan konsumerisme semakin berkembang di tengah-tengah masyarakat. Orang-orang cenderung lebih menghargai hal-hal yang bersifat kesenangan dan kebendaan, padahal kesenangan seperti ini tidak ada batasnya.

Beda Sumber
• Rasa senang biasanya diperoleh dari hal-hal yang bisa memberi rasa nikmat terhadap panca indera, misalnya makan makanan enak. Rasa senang ini baik diperoleh dari hal-hal positif atau negatif.
• Bahagia pada umumnya diperoleh dari hasil melakukan sesuatu, dari perjuangan atau usaha keras yang didasari niat baik, nilai, norma dan adat istiadat yang tidak melanggar hukum.

Seni paling rumit
Timbalah ilmu sebanyak- banyaknya, maksudnya meninba ilmu, dengan bertambah ilmumu maka semakin mengerti tanggung jawab, semakin bijaksana dan semakin memahami 'seni hidup'. Dengan demikian, InsyaAllah, dapat juga menikmati kebahagiaan. Disamping itu kita juga perlu menghargai dan belajar menikmati hal-hal yang sederhana. Belajar menikmati sesuatu yang indah, yang menyenangkan dan membahagiakan dari hal-hal yang kecil.
Sebagai kata akhir, mungkin perlu dikemukakan uraian orang bijak bahwa:
"Kebahagiaan itu bukan pemberian Allah semata, melainkan diperoleh dari perjuangan yang diridloi Allah".
Orang yang hidup dalam lingkungan baik, memperoleh pendidikan baik dan mau berbuat baik, akan lebih mudah menikmati kebahagiaan. Sesungguhnyalah, kebahagiaan itu ada dalam diri kita sendiri, dalam alam pikiran kita. "Dia adalah rasa puas yang wajar".

" Hiduplah dengan selalu membahagiakan"

Sumber: Psikologi Remaja

Jaga Humor Agar Tak Jadi Tumor

Jaga Humor Agar Tak Jadi Tumor

“ Janganlah terlalu menbebani jiwamu dengan kesungguhan hati, hiburlah dirimu dengan hal-hal hyang ringandan lucu. Sebab, bila hati terus dipaksakan dengan memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta”. (HR. Abu Dawud)

Humor itu perlu, dengan humor, tegang bisa jadi kendor, hal yang formal bisa jadi familiar, yang kaku bisa jadi akrab, yang sedih bisa jadi cengegesan, yang cemberut bisa jadi tertawa terpingkal-pingkal. Asal hati-hati, sebab humor pun bisa jadi tumor.
Kaya' apa tuh???
Humor yang maunya membuat lucu tapi malah gak lucu. Humor yang sadis. Humor ini diperoleh melalui perbuatan yang menyakiti atau mengejek orang lain. Bagi satu pihak lucu, tapi di pihak lain justru dianggap sebagai penghinaan. Humor yang salah kaprah.

" Humor boleh, asal ngerti kondisi ajah"

Sumber: Psikologi Remaja